Senin, 16 Desember 2013

Puisi Kemarahan

Ku teringat saat pertama kali kita berbincang
Kau memberikan senyuman indah
Hari demi hari aku lalui
Hari demi hari, kita semakin dekat.
Sangat dekat.
Hinga waktu itu datang.
Waktu yang sebenarnya tidak aku ingin kan
Tapi, yaaah. Ini sudah terjadi.

Kudengar dari orang itu,
Kau membicarakanku
Tapi tunggu ! hal ini, aku tak suka
Kau bercerita bak mendongeng
Kau menceritakan semuanya
Tapi itu salah !!!

Kau biarkan mulut itu berbusa
Hanya untuk membicarakan hal yang...
Yah, yang mungkin sama sekali tidak penting
Seolah-olah aku yang salah !!
Oke, itu hak mu.
Mau berbicara apa? itu hakmu.
Aku tak bisa melarangmu untuk melakukan itu.

Hatiku sakit tersayat
Tapi bukan karena itu. Tapi karena penghianatan itu.
Aku menyayangimu. Tapi dulu
Setelah ini, haha entahlah.

Gadis manis nan cantik
Kau penghianat ! kau merasa bahagia karna ini kan?
Hai gadis manis nan cantik
Kata-kata apa lagi yang pantas aku berikan untuk mu ?
Cacian? Tidak !
Pujian ? Apalagi itu ?!

Aku hanya bisa memberikan senyuman.
Sekarang kau menang. Tapi tak sepenuhnya
Aku yakin, suatu saat nanti akan ada bukti
Siapa yang benar? dan siapa yang salah?

Terimakasih untuk caciannya
Terimakasih untuk sakitnya
Terimakasih untuk penghianatannya
Terimakasih untuk hal yang kau berikan padaku
Yang membuatku semakin kuat.

Saat ini, aku hanya bisa berdoa
Agar Tuhan senantiasa memberikanku kesabaran
Dan,
Agar Tuhan memberikan jalan yang benar untukmu.
Aamiin

1 komentar: